Kabut tipis gunung prau via kalilembu
17.03.00
Prau – adalah gunung yang memiliki hamparan bukit teletubies
yang menawan,bunga daisy yang selalu bermekaran, serta indahnya landscape dieng
dari atas sana.
Meskipun saya pernah melakukan pendakian ke gunung prau dengan
rute yang berbeda tapi kali ni dengan rute yang berbeda yaitu via kalilembu.
*
Dalam suatu keniatan dan keinginan bersama, tim 0 rp
adventure melakukan persiapan untuk melakukan pendakian bersama lagi. 5 motor
sudah bersiap untuk menuju dieng. Pemberangkatan pada malam hari yang sekiranya
dapat meminimalisir waktu ternyata tidak sesuai ekspektasi. Sepanjang malam dan
perjalanan kami selalu diguyur hujan. Semarang adalah tempat awal kita memulai
perjalanan menuju dieng yang dilanjutkan melewati hamparan kebun teh tambi kala
itu.
Tanjakan tambi nampaknya sudah menyambut kami dengan kabut
dan jalanan yang masih rusak. Dan gagahnya sindoro dihadapan kita seakan-akan
memberi ucapan selamat datang. Kamipun turut melewati basecamp sindoro via
sigedang. Ah, nampaknya saya seperti nostalgia dengan track sindoro via tambi
ini. Teringat dulu pendakian bersama teman lawas SMA yang mencoba ke menuju
puncak akan tetapi kita terpisahkan rombongan dan akhirnya gagal muncak. Sampai
akhirnya kita nebeng angkutan sayur atau yang disebut pick up untuk menuju
basecamp. Ya, masa lalu yang kenangannya masih terlekat.
Jalanan tambi telah kami lewati dengan sangat hati-hati
karena licinnya jalan dan rusaknya aspal membuat kami sangat khawatir akan
terjadinya hal yang tidak diinginkan. Hujan, dingin, dan kabut selalu menemani
perjalanan kami disaat sampai di dieng.
Menurut informasi yang didapatkan mbah google, basecamp
kalilembu ini terletak tidak jauh dari basecamp patak banteng. Sekitar 100
meter setelah patak banteng akhirnya kami menemukan gapura untuk memasuki
basecamp kalilembu.
Tak terasa sudah melewati jam 00.30. Sempat kami istirahat
dahulu sebelum melakukan pendakian. Obrolan hangat dan teh menemani dinginnya
kalilembu kala itu. Beruntung, di kalilembu ini terdapat warung ramesan yang
buka 24 jam, yaitu “Warung ApA Anane” yang terletak tidak jauh dari basecamp.
Ya, dalam bahasa indonesianya Warung Apa
Adanya.
02.00 – kami memulai start pendakian. Beruntung perjalanan
yang kami lalui tidak hujan. Hamparan ladang perkebunan warga pun menyambut
dengan trek yang tidak begitu menanjak. Dari informasi berbagai artikel, trek
di kalilembu lebih banyak landainya ketimbang jalur lain. Setelah melewati
perkebunan warga, kami disambut dengan pepohonan khas gunung prau.
02.45 – POS 1 akhirnya kami pijakkan. Istirahat sebentar
mengatur nafas dikarenakan kami melakukan pendakian malam hari berebut oksigen
dengan pepohonan sekitar. seperti biasa, saya selalu menyempatkan diri untuk
membuang apa yang harus saya keluarkan hehe. “Ji, koe ki mesti kebiasaan og.
Neng gunung ngendi wae mesti ngono” ujar salah satu teman. “Hehehe kewajiban
iki. Nis, minta tissue basahnya” aku menjawabnya. “itu tadi tisu basahnya ada
ditasmu yang paling atas” jawab nisa. Berhubung gunung prau ini memang kategori
gunung yang susah untuk mencari semak-semakan ranjau jadi saya mencoba mencari
jalan sendiri. “suwi nemen jiii. Koe ki lahpo” akhirnya lega sudah. Mungkin
efek masuk angin jadi seperti ini.
03.35 – Pos 2 hampir sama kondisi treknya yang semakin kian
menanjak sedikit demi sedikit. Meskipun begitu harus tetap berhati hati.
Hembusan angin yang membuat sejuk dipagi ini. Kurasakan dengan sedikit nafas
terengah-engah. Kebasahi tenggorokan yang kering ini dengan 3x tegukan. Tekstur
jalan sudah mulai menanjak menuju pos 3.
04.30 – POS 3 atau yang disebut nganjir. Terdapat pertemuan
jalur disini dengan jalur dieng wetan. Dan juga sudah dekat dengan menara.
Iringan music dari Banda Neira selalu ku putar, pada saat itu ku putar lagu 1
album full yang bertajuk Berjalan Lebih
Jauh. Lampu senter seakan menemai langkah demi langkah menuju puncak prau
yang sebentar lagi kami singgahi.
Subuh yang terasa dingin namun sejuk dinikmati. Keindahan
panorama dieng yang sepertinya mulai terlihat dari atas sini. Dan akhirnya ..
05.10 – Puncak Prau. Alhamdulillah kami sampai di puncak
gunung prau yang disambut dengan indahnya matahari yang sedang terbit, gradiasi
warna biru dan orange seakan menandakan pagi sudah tiba. Hamparan bukit-bukit,
bunga daisy yang selalu ada disepanjang jalur, serta senyum kebahagiaan tim
kami yang senantiasa menyambut prau kala itu.
Pagi hari, 3 tenda yang kami bawa pun mulai satu per satu
tertancap tanah menggunakan pasak. Makanan yang kami bawa saat itu adalah mie
goreng dan tempe. Apapun makanannya kalau udah di gunung pasti dimakan.
Diantara kami ada yang ingin melihat gunung sindoro secara lebih dekat lagi
namun sepertinya kami harus berjalan lebih jauh lagi karena view gunung sindoro
itu lebih dekat apabila kami melewati jalur patak banteng. Jadi kami lebih
menikmati panorama dari puncak saja.
Semakin siang, semakin turun kabut tipis yang membuat
pemandangan gunung prau ini menjadi tertutup. Pendakian kurang turu? Ya benar!
Di pendakian kali ni memang nampaknya benar benar kurang tidur. Pasalnya kita
mendaki di tengah malam. Dan sampai siang hanya bisa tertidur 10-30 menit saja.
But, kalilembu adalah jalur terbaik menurut saya karena kondisi treknya yang
banyak bonusnya. Meskipun jalur lain juga menghadirkan view yang tak kalah keren.
1 komentar
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
BalasHapusDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny