CURUG LAWA : Surga tersembunyi di Purwokerto

07.25.00


Sepulang kerja. Belum sempat pulang ke rumah bahkan tidak berganti pakaian masih menggunakan celana kain hitam, saya menyempatkan diri untuk mengunjungi surga kecil di daerah Sumbang, Purwokerto. Google menjadi patokan, Komentar dari foto-foto instagram menjadi acuan menuju surga itu. Lokasi dari Curug Lawa tidak terlalu jauh dari Curug Ceheng. Dari curug ceheng hanya mengikuti jalan ke utara sampai bertemu dengan masjid disebelah kanan jalan, lalu ada gang menuju ke barat. Terdapat lapangan kecil disitulah tempat untuk parker kendaraan.



petunjuk di jalan raya
Tak ada pihak pengelola resmi, sepi, dan hanyalah ada sebuah gubug yang terdapat papan kayu bertuliskan ‘Parkir Rp 3.000’ . Ya, memang disini yang mengelola adalah warga penduduk sekitar. tak lama saya dihampiri oleh nenek tua yang rumahnya tak jauh dari gubug tersebut.

“Mas, bayar parkire mas”  nenek tua itu sambil berjalan pelan menghampiri saya.
“Pinten bu?” tanya saya sambil membuka dompet.
“Ya Rp 10ewu bae ya rapapa mas. Karo nggo sodakoh lah maring mbah mbah melas”
Dalam hati saya, loh itu kan udah ada tanda tulisan kalau parkir cuman Rp 3.000 kenapa ini Rp 10.000? tapi berhubung saya melihat nenek tua itu, rasa ibaku muncul.
“Mbah, kulo wontene Rp 7.000 tok, wau kangge tumbas bensin dados. Mboten nopo nggih?” jawabku sambil mengasihkan uang ke nenek tua keriput tersebut.
“nggihpun lah, maturnuwun nggih mas. Deneng piyambekan mawon?” tanya nenek tua itu sambil menatapi motorku.
“inggih niki bu, nembe bali ngode hehe” jawabku dengan menatap mata nenek.

Dari parkiran sudah terdengar gemiricik suara air. Setapak kaki dengan sandal jepit menemani langkah menuju curug lawa ini yang sepi dan tak ada pengunjung. Jalanan menurun, pemandangan sepanjang jalanpun selalu memanjakan mata. Tak ada waktu 10 menit, sampailah di Curug Lawa.\


 
jalur menuju curug lawa

Benar benar sepi, hanya ada suara jangkrik, air, dan angin. Airnya yang jatuh dari atas mendamaikan. Seakan inginku membasahi diri namun apalah daya, ku hanya sendiri. Rasa takut dan cemas seiring menyelimuti. Entahlah, karena saya sendiri ataupun ilusi.




Tak berlama-lama saya pun naik ke atas setelah cukup mengabadikan panorama dan footage video. Sampailah diatas motor saya aman. Dan masih tidak ada pengunjung sama sekali. Saya sebut Curug Lawa sebagai surga tersembunyi Purwokerto.

You Might Also Like

0 komentar